[Feri Sulianta] Ponsel Android dapat dikatakan ponsel yang memiliki manajemen pengaturan yang baik daripada para kompetitornya. Karena system operasi Android dapat dimanipulasi sesuka hati.
Entah itu memanipulasi tampilan, memanipulasi aplikasi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, untuk memanipulasi ini diperlukan proses yang dinamakan root. Proses ini akan mengizinkan kita untuk mengakses file-file sistem utama.
Proses rooting memang tidak disarankan oleh para pembuat ponsel garansi. Oleh karena itu, apabila ponsel teridentifikasi melakukan proses root, maka garansi yang diberikan oleh perusahaan ponsel tersebut void, dalam artian lain garansinya hilang. Akan tetapi, bagi sekelompok orang yang mengerti dengan sistem operasi Android, proses root bisa dikatakan wajib. Mereka kadang tidak menghiraukan peringatan dari perusahaan pembuat ponsel karena memang pada dasarnya apabila ponsel Android dapat dilakukan proses rooting, maka dapat dilakukan juga proses unroot, yaitu menghapus proses root yang sebelumnya ada di ponsel Android tersebut.
Untuk melakukan proses root dibutuhkan keberanian yang luar biasa, karena apabila gagal dalam melakukan root, ponsel tidak akan bisa diaktifkan kembali. Untuk menghidupkan kembali ponsel, kita juga harus menguasai proses flashing offline, dimana kita harus menginstal sendiri system operasi android yang baru kedalam ponsel Android tersebut. Daripada masalah garansi, sebagian orang justru lebih malas untuk melakukan proses root karena alasan diatas.
Cara untuk melakukan proses root beraneka ragam. Mulai dengan cara yang paling mudah hingga dengan cara yang paling susah. Tiap jenis ponsel berbeda cara untuk melakukan proses root. Proses root ini dapat dilakukan dengan bantuan suatu aplikasi ataupun dapat dilakukan manual. Resiko untuk melakukan proses root secara manual lebih beresiko daripada yang menggunakan aplikasi, akan tetapi tingkat keberhasilan akan lebih tinggi.
Pada dasarnya, untuk keperluan aktifitas sehari-hari, ponsel Android tanpa proses root sudah dapat dinikmati secara wajar. Lalu apa hubungan proses root dengan keamanan android? Proses root ini akan mengizinkan file apapun masuk ke dalam system core atau sistem utama pada ponsel Android kita. Proses ini juga mengizinkan aplikasi apapun mengakses semua apa yang ada didalam ponsel Android ini. Jadi apabila ponsel Android kamu terpasang suatu aplikasi pengintai, maka bisa saja aplikasi tersebut mengakses file – file penting seperti nomor kontak, username dan password yang tersimpan di cookies browser, dan lain sebagainya. Serta aplikasi pengintai tersebut dapat mengirimkan secara otomatis data-data tersebut kepada suatu pihak yang tidak bertanggung jawab.
SuperUser dan SuperSU adalah aplikasi yang tersedia di play store, sebutan untuk pasar aplikasi Android dimana aplikasi tersebut disajikan gratis dan berfungsi sebagai pemberi akses kepada aplikasi – aplikasi tertentu yang ingin mengakses sistem utama. Apabila melakukan proses rootdengan menggunakan suatu aplikasi tertentu, maka biasanya aplikasi SuperUser atau SuperSU ini akan terpasang sendiri kedalam ponsel android ini. Akan tetapi, bila kita melakukan proses root secara manual maka kita wajib untuk memiliki aplikasi ini.
Sumber relay
Kamu Berani Otak-atik Android?
Reviewed by Feri Sulianta - News Portal
on
Oktober 01, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: