[Feri Sulianta] Istilah hacker sebenarnya sudah muncul di akhir tahun 1950-an.
Awalnya ditujukan untuk para programmer mahir. Kemudian di tahun
1970-an, istilah hacker digunakan untuk menggambarkan para revolusioner
komputer yang menjadi cikal bakal para pendiri perusahaan komputer.
Akhirnya, pada tahun 1980-an, kata ini identik dengan pembajakan video game dengan menghilangkan proteksi dan menjualnya. Dan saat ini orang-orang malah mendefiniskan hacker sebagai seseorang yang menerobos sistem komputer.
Pengertian tersebut tidak sepenuhnya benar, karena pada dasarnya hacker adalah seseorang yang memiliki keahlian berkenaan sistem komputer dan pemrograman, dan tidak salah untuk menjadi seorang hacker.
Perbedaan antara hacker dan cracker yakni: cracker adalah hacker yang melanggar batas hukum dalam aksinya. Seperti misalnya: mencuri data, mengubah account perbankan, mendistribusikan worm / virus, dsb. Dengan demikian hacker dan cracker dibedakan berdasarkan bagaimana mereka menggunakan keahliannya, bertanggung jawab atau serampangan? Semua cracker pada dasarnya adalah hacker dan tidak semua hacker adalah cracker.
Hacker
kemudian digolongkan kedalam lima kelompok, dan cracker umumnya
dikategorikan kedalam black hat hacker. Perhatikan pengkategorian sbb:
White hat: white hat hacker adalah hacker yang menjunjung tinggi standar etika, akses ke sistem dilakukan bukan dengan maksud yang merugikan, misalnya menguji sistem ketahanan mereka sendiri. Hacker kategori ini senang mempelajari sistem, bahkan mereka disewa sebagai konsultan kemanan. Dunia Hacker memaksudkan para white hat hacker ini.
Grey hat: Grey hat hacker yang memiliki ambiguitas standar etika, yang mungkin diantaranya malah melanggar batas-batas hukum.
Blue hat: hacker yang bertindak mencari bug atau celah keamanan pada suatu sistem, sehingga jika didapati bug maka developer dapat sesegera mungkin memperbaikinya sebelum sistem di rilis ke market.
Black hat: Adalah hacker yang menerobos keamanan komputer tanpa kewenangan dan menggunakannya sebagai aksi vandalism (kesusakan yang berbahaya), seperti: defacing website (serangan terhadap website dengan mengganti tampilan home page website), penipuan credit card, identity theft/pencurian identitas, penyelewengan hak kekayaan intelektual, dan berbagai tindak kriminal lainnya.
Script kiddie: adalah seseorang yang bukan ahli yang menembus sistem komputer menggunakan pre-packaged automated tool (aplikasi teotomatisasi siap pakai) yang dibuat orang lain. Mereka ini diasingkan dari komunitas para hacker dan dikenal pula sebagai Skiddiot.
Hacktivist: adalah hacker yang menggunakan teknologi untuk menyebarkan pesan politik, ideologi, pesan-pesan keagamaan, dsb. Pada umunya, hactivism melibatkan website deface atau serangan DOS (denial of service). Pada kasus ekstrim, hactivism dimanfaatkan untuk aksi Cyberterrorism.
Nah, kamu yang Jago IT, termasuk Hacker yang mana?
Sumber Relay
Akhirnya, pada tahun 1980-an, kata ini identik dengan pembajakan video game dengan menghilangkan proteksi dan menjualnya. Dan saat ini orang-orang malah mendefiniskan hacker sebagai seseorang yang menerobos sistem komputer.
Pengertian tersebut tidak sepenuhnya benar, karena pada dasarnya hacker adalah seseorang yang memiliki keahlian berkenaan sistem komputer dan pemrograman, dan tidak salah untuk menjadi seorang hacker.
Perbedaan antara hacker dan cracker yakni: cracker adalah hacker yang melanggar batas hukum dalam aksinya. Seperti misalnya: mencuri data, mengubah account perbankan, mendistribusikan worm / virus, dsb. Dengan demikian hacker dan cracker dibedakan berdasarkan bagaimana mereka menggunakan keahliannya, bertanggung jawab atau serampangan? Semua cracker pada dasarnya adalah hacker dan tidak semua hacker adalah cracker.
White hat: white hat hacker adalah hacker yang menjunjung tinggi standar etika, akses ke sistem dilakukan bukan dengan maksud yang merugikan, misalnya menguji sistem ketahanan mereka sendiri. Hacker kategori ini senang mempelajari sistem, bahkan mereka disewa sebagai konsultan kemanan. Dunia Hacker memaksudkan para white hat hacker ini.
Grey hat: Grey hat hacker yang memiliki ambiguitas standar etika, yang mungkin diantaranya malah melanggar batas-batas hukum.
Blue hat: hacker yang bertindak mencari bug atau celah keamanan pada suatu sistem, sehingga jika didapati bug maka developer dapat sesegera mungkin memperbaikinya sebelum sistem di rilis ke market.
Black hat: Adalah hacker yang menerobos keamanan komputer tanpa kewenangan dan menggunakannya sebagai aksi vandalism (kesusakan yang berbahaya), seperti: defacing website (serangan terhadap website dengan mengganti tampilan home page website), penipuan credit card, identity theft/pencurian identitas, penyelewengan hak kekayaan intelektual, dan berbagai tindak kriminal lainnya.
Script kiddie: adalah seseorang yang bukan ahli yang menembus sistem komputer menggunakan pre-packaged automated tool (aplikasi teotomatisasi siap pakai) yang dibuat orang lain. Mereka ini diasingkan dari komunitas para hacker dan dikenal pula sebagai Skiddiot.
Hacktivist: adalah hacker yang menggunakan teknologi untuk menyebarkan pesan politik, ideologi, pesan-pesan keagamaan, dsb. Pada umunya, hactivism melibatkan website deface atau serangan DOS (denial of service). Pada kasus ekstrim, hactivism dimanfaatkan untuk aksi Cyberterrorism.
Nah, kamu yang Jago IT, termasuk Hacker yang mana?
Sumber Relay
Kamu Mau Jadi Hacker yang Mana?
Reviewed by Feri Sulianta - News Portal
on
Oktober 22, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: